Bagaimana Mengolah Pikiran dan Perkataan untuk Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik?

Dewi Kreckman
3 min readMar 19, 2021

--

Source: Freepik

Bagaimana Mengolah Pikiran dan Perkataan untuk Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik?

“Pikiran kita akan menjadi perkataan, perkataan akan menjadi perbuatan, perbuatan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan menentukan nasib”

Saya mau sharing tips tentang bagaimana mengelola pikiran kita supaya bisa sukses dan menarik keberuntungan. Bahkan disaat kita masih miskin, bangkrut, atau sedang terpuruk.

Apa yang saya sharing ini adalah apa yang saya praktekkan.

Kenapa saya tuliskan? Karena saya miris kalo baca komentar yang bernada sangat pesimistis misal:

“Jiwa misqueenku bergejolak”

“Apalah aku hanya rempahan rengginang”

“Gapapa miskin, toh harta tidak dibawa mati, tidak menjamin kebahagiaan”

“Mending masuk neraka, daripada masuk surga ketemu si X (orang yang dibenci)”

Naudzubillah mindzalik. Jangan sampai kita berpikir dan berkata seperti itu. Karena jika diaminkan malaikat dan dikabulkan Allah, maka celakalah hidup kita.

Berikut contoh saya mengolah pikiran dan komentar untuk beberapa situasi yang kurang menyenangkan.

❤️ Ketika miskin

“InsyaAllah saya akan kaya raya, banyak bersyukur, bahagia, bermanfaat dan bisa menjadikan kekayaan sebagai wasilah kebaikan orang lain dan juga amal jariyah hingga saya meninggal nanti”

❤️ Ketika merasa newbie untuk suatu bidang

“Saya akan terus belajar dari guru dan ahlinya yang terbaik di dunia, baik lewat buku, seminar, dll hingga saya menjadi master di bidang ini”

❤️ Ketika putus cinta

“Patah satu tumbuh seribu, dunia ini ada milyaran pria. InsyaAllah saya akan segera bertemu pria yang lebih ganteng, lebih baik, lebih saleh, lebih kaya, lebih pintar, dst…”

❤️ Ketika melihat kesuksesan orang lain

“Jika dia bisa, InsyaAllah saya juga bisa, karena saya akan bekerja lebih cerdas dan lebih keras daripada dia”

Dan tidak lupa, biasanya saya tambahkan kata kata seperti ini dibawah goal saya:

“Pokoknya HARUS tercapai, emboh piye carane walaupun butuh waktu 1 tahun…2 tahun…5 tahun ..10 tahun…saya tidak akan menyerah!!!”

Tidak lupa jika punya keinginan dan berdoa harus SANGAT SPESIFIK.

Misal sebelum menikah dengan suami saya sekarang, saya tulis 17 kriteria dari calon suami ideal di buku impian. Dan Alhamdulillah semuanya dikabulkan Allah SWT yang maha pemurah. Diantara spesifikasi tersebut: bule, ganteng, pinter, tinggi, romantis, family man, lebih tua, dll. Jadi kalo ada yg bilang cari suami jangan pilih pilih, saya tidak setuju. Yang penting harus diimbangi doa dan usaha.

Tidak kalah penting adalah selalu jaga hati, jauh dari dendam dan iri hati akan kesuksesan orang lain.

Fokuslah pada diri sendiri, bukan orang lain. Jika kita sibuk memikirkan orang lain, kita tidak punya waktu memperbaiki diri sendiri.

Selalu syukuri hal hal kecil setiap hari untuk menjaga agar energi, pikiran dan perasaan selaras.

Misal bangun tidur langsung bersyukur:

“Alhamdulillah masih dibangunkan Allah SWT, punya keluarga sehat, ada tempat tinggal, ada makanan, ada kucing, dst…dst…”

Jangan pernah takut bermimpi besar, walaupun seperti tidak mungkin. Karena walaupun kita kecil dan lemah, kita punya Allah SWT yang Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Pemurah.

Dream bigger than yourself ❤️

Dewi Kreckman

LinkedIn Dewi Kreckman
Instagram @dewikreckman
Twitter @Dewikreckman
Youtube Dewi Kreckman
Tiktok @Dewikreckman
Website Dewikreckman.com

--

--

Dewi Kreckman
Dewi Kreckman

Written by Dewi Kreckman

0 Followers

Founder DECUREMED | Founder Immigrant Warrior | International Award Entrepreneur | Business Coach for Immigrants

No responses yet